Sebuah syair tak beraturan
oleh : Daeng Parukka
Dari Jauh mata memandang,tubuhmu sintal bak tubuh Zarah Azhari yang lagi tenar. Dari dekat mata memandang Wajahmu begitu indah untuk dipandang.
Tak ingin rasanya mengedipkan mata ini tapi apa daya sekumpulan angin datang menghantam wajahku membuat mataku berkedip,entah dari mana datangnya angin itu,tapi kurasa angin itu bersal dari dikau karena aku mencium aroma JENGKOL.
Kumelekkan kembali mataku dengan tajam dan kupandangi wajahmu.
MASYA ALLAH,
Keningmu Bak Gajah berbaris, Matamu bulat bercahaya bak Rembulan Dikala purnama, Hidungmu mancung semancung hidungku, Bibirmu indah apalagi jikalau engkau tersenyum membuat suasana menjadi adem.
Oh Dewata Yang Maha Sempurna,Sungguh engkau telah menciptakan mahluk ajaib yang begitu indah.
Ingin sekali rasa Hati Ini Memiliki dirimu tapi Seekor Kumbang telah bertengger dihatimu.Kucoba menembus jendela hatimu dengan Mata Malaikatku tapi sayang Mata Malaikatku terbentur pada gumpalan cintamu yang sebesar gunung terhadap sang kumbang yang mendahuluiku.Oh Dewata Yang Agung Haruskah Kukubur Cintaku ini.
Ingin Aku memasukkan kamu kedalam imajinasiku agar hati ini dapat terobati tapi diri ini menyadari,Tak sepadan tak setinggi denganmu kasih (kayak Lagunya Rhoma Irama),
Dikau Bak Bunga mawar yang sedang mekar sedangkan aku bak sampah
Dikau bak Peri yang turun dari becak sedangkan aku bak monster yang menakutkan,lalat pun takut menyapaku.
Oh sungguh tak pantas diri ini berhayal tentangmu.
Biarlah. Biarlah cintaku ini kukubur bersama imajinasiku dan mencoba untuk menjadi sahabat yang terbaik untuk kamu,itu pun kalau kamu sudi menjadikan aku sebagai sahabatmu.
Palangkaraya, Agustus 2003
NB: Syair tak beraturan ini aku tulis buat seorang cewek yang membuat tidurku tak nyenyak...syair ini aku tulis pada pukul 00.30 saat aku terjaga dari tidur dan susah untuk tidur kembali karena wajah cantik itu terus menyiksa batinku...maka aku putuskan untuk menulis syair yang nantinya aku berikan kepada cewek cantik yang belum begitu aku kenal...
oleh : Daeng Parukka
Dari Jauh mata memandang,tubuhmu sintal bak tubuh Zarah Azhari yang lagi tenar. Dari dekat mata memandang Wajahmu begitu indah untuk dipandang.
Tak ingin rasanya mengedipkan mata ini tapi apa daya sekumpulan angin datang menghantam wajahku membuat mataku berkedip,entah dari mana datangnya angin itu,tapi kurasa angin itu bersal dari dikau karena aku mencium aroma JENGKOL.
Kumelekkan kembali mataku dengan tajam dan kupandangi wajahmu.
MASYA ALLAH,
Keningmu Bak Gajah berbaris, Matamu bulat bercahaya bak Rembulan Dikala purnama, Hidungmu mancung semancung hidungku, Bibirmu indah apalagi jikalau engkau tersenyum membuat suasana menjadi adem.
Oh Dewata Yang Maha Sempurna,Sungguh engkau telah menciptakan mahluk ajaib yang begitu indah.
Ingin sekali rasa Hati Ini Memiliki dirimu tapi Seekor Kumbang telah bertengger dihatimu.Kucoba menembus jendela hatimu dengan Mata Malaikatku tapi sayang Mata Malaikatku terbentur pada gumpalan cintamu yang sebesar gunung terhadap sang kumbang yang mendahuluiku.Oh Dewata Yang Agung Haruskah Kukubur Cintaku ini.
Ingin Aku memasukkan kamu kedalam imajinasiku agar hati ini dapat terobati tapi diri ini menyadari,Tak sepadan tak setinggi denganmu kasih (kayak Lagunya Rhoma Irama),
Dikau Bak Bunga mawar yang sedang mekar sedangkan aku bak sampah
Dikau bak Peri yang turun dari becak sedangkan aku bak monster yang menakutkan,lalat pun takut menyapaku.
Oh sungguh tak pantas diri ini berhayal tentangmu.
Biarlah. Biarlah cintaku ini kukubur bersama imajinasiku dan mencoba untuk menjadi sahabat yang terbaik untuk kamu,itu pun kalau kamu sudi menjadikan aku sebagai sahabatmu.
Palangkaraya, Agustus 2003
NB: Syair tak beraturan ini aku tulis buat seorang cewek yang membuat tidurku tak nyenyak...syair ini aku tulis pada pukul 00.30 saat aku terjaga dari tidur dan susah untuk tidur kembali karena wajah cantik itu terus menyiksa batinku...maka aku putuskan untuk menulis syair yang nantinya aku berikan kepada cewek cantik yang belum begitu aku kenal...
Bidadari Turun dari Becak
Reviewed by KOST PUTRI 165
on
December 17, 2011
Rating:
No comments: