Bu RT. Mungkin hanya segelintir orang yang kenal ama dia. Maklum dia kan belum terkenal dan maklum juga kan dia bukan artis, tapi kalau di komplek KP 165 tempat aku tinggal dia cukup terkenal, dalam bahasa kerennya sech “POPULER”. Ya maklum dia kan Bu RT, wajar dong kalau warganya kenal ama dia. Dan yang pasti yang bikin dia populer karena dia satu-satunya penghuni komplek KP 165 yang meiliki bodi kayak BlackBerry. Hehehe...maap ya Bu RT.
Bu RT lahir sebagai keturunan orang melayu tepatnya melayu dari ujung Pangkalanbun. Lahir di tanggal 15 bulan Februari tahun 1992, dengan kondisi sempurna. Telinga, hidung, mata, tangan, kaki beserta jari-jarinya lengkap tanpa ada yang kurang begitupun dengan posisinya tanpa ada yang tertukar tempatnya.
Foto Bu RT lengkap dengan organ-organnya
Bagi aku, Bu RT itu memiliki wajah yang manis semanis dengan sifatnya yang ramah pada setiap orang, bahkan yang tidak dikenalnya sekalipun, misalnya dia berpapasan dengan orang dijalan maka ia akan dengan ceria melempar senyum manisnya... terkadang senyumnya tidak berbalas karena orang yang disenyuminya bingung, mungkin dalam hatinya bilang “'siapa lo.., stress kali ya”. hehehe....
Bu RT yang punya cita-cita ingin jadi jurnalis ini selain ramah juga humoris, tapi mungkin lebih tepatnya sech jail..Terkadang kalau ada warga baru, Bu RT suka ngerjain.. Pernah suatu hari ada penghuni baru di Komplek KP 165 lagi. Ceritanya sich mau ngerjain.
“Kakak kuliah ya..?” Tanya penghuni baru itu dengan wajah polosnya.
“Gak, aku asisten dosen di unpar” jawab Bu RT dengan santai. Maksudnya sich biar anak baru ini kelihatan bego karena berhadapan dengan asdos. Kan lucu tu ngeliat wajah bego nan polos. Namun di luar dugaan malah dia yang di skak mat.
“Oooo…pantasan kakak kelihatan tua dan lebih dewasa dari yang lain” jawab warga baru itu dengan wajah datarnya yang polos.
Hahahaha…. Tua..? makanya jangan jail kalau lagi orang serius nanya… kena sendiri khan.. atau memang udah TUA ya…tiga kali gak naik kelas ya waktu SD-nya ya.? Hehehe…
Bagi aku, Bu RT ini asyik diajak ngobrol karena dia tipe pendengar yang baik walau kadang bikin aku jengkel. Terkadang kalau aku ngomongin sesuatu dia suka mengumam “ yea”. Nada datar, tanpa ekspresi, dan wajah ke arah yang lain. Sikapnya itu seperti melecehkan apa yang aku omongin. Pernah aku protes kenapa dia kayak gitu. Katanya sich dia mengerti apa yang aku omongin. Tapi kata “yea” nya dan gayanya itu memmembuat hatiku teiris-iris. It’s ok. Gak apa-apa. Aku maafkan kok. Dia khan Bu RT tempat aku tinggal, takut kalau aku diusir dari wilayah kekuasaannya. Hehehe…
Kata Bu RT “ aku = pelangi” . Pelangi..? Pelangi itu kan memiliki bermacam-macam warna. Wah.. aku curiga ni di balik kerudung dan baju kurungnya itu terdapat panu, kadas, kurap di seluruh badannya. Ich jorok tu…jarang mandi ya...? Hehehe...
Kalau aku sech sependapat kalau hidupnya Bu RT itu seperti pelangi yang penuh warna. Kegilaannya yang membuat hidupnya penuh warna. Kegilaanya pada penyu, kegilaannya pada bisnis komersial, kegilaannya pada ilmu (tapi dia paling benci ama ilmu hitam), kegilaannya pada rumah (gak pagi, siang, sore, malam, hampir dia habiskan untuk menggambar rumah. Hihihi…), kegilaannya pada Fitri Tropica. Kalau ketemu ama teman-teman seperguruannya, maksudnya yang sama gilanya maka gaya alay-nya pun keluar… gaya bahasa ala Fitri Tropica.
“Tau gak llo, gw abis hamburin uang di mall..?” Bu RT dengan ekspresi ala Fitri Tropica.
“Gak tau gw. Ello hamburin kemana-mana uang lo..?” jawab temannya gak kalah alay-nya.
“Bego lo. Gw abis belanja ini itu ta’u, ampe uang gw abis sepuluh juta” ujarnya sambil mengacungin sepuluh jarinya ke muka temannya.
“tapi mana belanjaan lo?” jawabnya rada bête karena di bego-in ama Bu RT.
“ abis gw bagi-bagi ama orang miskin. Gw khan dermawan”
Ya itu lah satu penggalan obrolan alay-nya Bu RT.
Bu RT tidak hanya alay tapi juga gokil abizz… Dia kalau baru datang atau mau pergi, biasanya dia selalu mengucapkan “assalamu alaikum”. Namun kalau penyakitnya lagi kambuh dia juga akan mengucapkan salam namun pengucapan dan gayanya dengan gaya nge-rep. “Assalamu alaikum” diucapkan sebanyak tiga kali secara beruntun tanpa jeda di ikuti dengan gerakan kedua tangan yang ditusukkan kedepan secara bergantian. Hahaha….gila ya…
Terkadang dia juga mirip pendekar dari dunia persilatan. Dia mengingatkanku pada dewa arak dalam film silat yang dibintangi Barry Prima “malaikat bayangan”. Buntalan di pinggang, di belakang pundaknya tergantung sebuah tabung bambu yang berisi arak (dalam bahasa inggrisnya sich “baram”). Nah seperti itulah gaya Bu RT kalau mau pergi ke Kampus. Tasnya bergelantung di samping pinggangnya dan sebuah tabung di pundaknya yang berisi gambar (gambar rumah buat dipamerin ke teman-temannya. “woi lo, liat ni, gw jago nge gambar…! Hehehe…). Siap untuk pergi bertempur…
Kegilaannya pada dunia komersial tumbuh sejak dia bertekat ingin jadi orang kaya. Jadi maklum kalau dia rada-rada pelit ama uang. Sebenarnya bukan pelit sich tapi irit. Irit kan salah satu prinsip untuk kaya harta. (pelit ama irit beda-beda tipis lo.. hehehe…) Tapi kalau soal loyalitas jangan pernah diragukan. Karena dia sangat loyal ama teman-temannya. Di minta tolongin apa aja dia mau, selama dia bisa melakukannya maka dia akan ringan tangan akan membantu, bahkan mencabut bulu ketek sekali pun, karena dia berpikir bahwa membantu sesama dalam kebaikan itu adalah ibadah yang nantinya ibadah itu akan di ganjar berupa pahala dari Allah SWT. Sebagai umat islam, Bu RT percaya banget tentang adanya hari akhirat jadi kudu punya tabungan juga buat hari akhirat nanti berupa pahala.
Semoga amal Ibadah Bu RT di terima oleh Allah SWT dan diberi ganjaran pahala yang berlipat ganda. Dan semoga apa yang dicita-citakan Bu RT dapat tercapai. Amin... Hidup Bu RT... Merdeka...
Profil Bu RT
Nama Lengkap: Eva Febriani
Tempat Tanngal Lahir: Pangkalanbun, 15 Februari 1992
Pendidikan: Univesitas Palangkaraya Fakultas Teknik Sipil, angkatan 2010.
Hobby: niaga, belajar, ngumpulin uang yang banyak
Cita-cita : pengen jadi jurnalis
NB: bagi yang kenal dengan Bu RT dan pengen nambahin sesuatu tentang Bu RT, tulis aja di kolom komentar yang ada di bawah posting ini.
Bu RT lahir sebagai keturunan orang melayu tepatnya melayu dari ujung Pangkalanbun. Lahir di tanggal 15 bulan Februari tahun 1992, dengan kondisi sempurna. Telinga, hidung, mata, tangan, kaki beserta jari-jarinya lengkap tanpa ada yang kurang begitupun dengan posisinya tanpa ada yang tertukar tempatnya.
Foto Bu RT lengkap dengan organ-organnya
Bagi aku, Bu RT itu memiliki wajah yang manis semanis dengan sifatnya yang ramah pada setiap orang, bahkan yang tidak dikenalnya sekalipun, misalnya dia berpapasan dengan orang dijalan maka ia akan dengan ceria melempar senyum manisnya... terkadang senyumnya tidak berbalas karena orang yang disenyuminya bingung, mungkin dalam hatinya bilang “'siapa lo.., stress kali ya”. hehehe....
Bu RT yang punya cita-cita ingin jadi jurnalis ini selain ramah juga humoris, tapi mungkin lebih tepatnya sech jail..Terkadang kalau ada warga baru, Bu RT suka ngerjain.. Pernah suatu hari ada penghuni baru di Komplek KP 165 lagi. Ceritanya sich mau ngerjain.
“Kakak kuliah ya..?” Tanya penghuni baru itu dengan wajah polosnya.
“Gak, aku asisten dosen di unpar” jawab Bu RT dengan santai. Maksudnya sich biar anak baru ini kelihatan bego karena berhadapan dengan asdos. Kan lucu tu ngeliat wajah bego nan polos. Namun di luar dugaan malah dia yang di skak mat.
“Oooo…pantasan kakak kelihatan tua dan lebih dewasa dari yang lain” jawab warga baru itu dengan wajah datarnya yang polos.
Hahahaha…. Tua..? makanya jangan jail kalau lagi orang serius nanya… kena sendiri khan.. atau memang udah TUA ya…tiga kali gak naik kelas ya waktu SD-nya ya.? Hehehe…
Bagi aku, Bu RT ini asyik diajak ngobrol karena dia tipe pendengar yang baik walau kadang bikin aku jengkel. Terkadang kalau aku ngomongin sesuatu dia suka mengumam “ yea”. Nada datar, tanpa ekspresi, dan wajah ke arah yang lain. Sikapnya itu seperti melecehkan apa yang aku omongin. Pernah aku protes kenapa dia kayak gitu. Katanya sich dia mengerti apa yang aku omongin. Tapi kata “yea” nya dan gayanya itu memmembuat hatiku teiris-iris. It’s ok. Gak apa-apa. Aku maafkan kok. Dia khan Bu RT tempat aku tinggal, takut kalau aku diusir dari wilayah kekuasaannya. Hehehe…
Kata Bu RT “ aku = pelangi” . Pelangi..? Pelangi itu kan memiliki bermacam-macam warna. Wah.. aku curiga ni di balik kerudung dan baju kurungnya itu terdapat panu, kadas, kurap di seluruh badannya. Ich jorok tu…jarang mandi ya...? Hehehe...
Kalau aku sech sependapat kalau hidupnya Bu RT itu seperti pelangi yang penuh warna. Kegilaannya yang membuat hidupnya penuh warna. Kegilaanya pada penyu, kegilaannya pada bisnis komersial, kegilaannya pada ilmu (tapi dia paling benci ama ilmu hitam), kegilaannya pada rumah (gak pagi, siang, sore, malam, hampir dia habiskan untuk menggambar rumah. Hihihi…), kegilaannya pada Fitri Tropica. Kalau ketemu ama teman-teman seperguruannya, maksudnya yang sama gilanya maka gaya alay-nya pun keluar… gaya bahasa ala Fitri Tropica.
“Tau gak llo, gw abis hamburin uang di mall..?” Bu RT dengan ekspresi ala Fitri Tropica.
“Gak tau gw. Ello hamburin kemana-mana uang lo..?” jawab temannya gak kalah alay-nya.
“Bego lo. Gw abis belanja ini itu ta’u, ampe uang gw abis sepuluh juta” ujarnya sambil mengacungin sepuluh jarinya ke muka temannya.
“tapi mana belanjaan lo?” jawabnya rada bête karena di bego-in ama Bu RT.
“ abis gw bagi-bagi ama orang miskin. Gw khan dermawan”
Ya itu lah satu penggalan obrolan alay-nya Bu RT.
Bu RT tidak hanya alay tapi juga gokil abizz… Dia kalau baru datang atau mau pergi, biasanya dia selalu mengucapkan “assalamu alaikum”. Namun kalau penyakitnya lagi kambuh dia juga akan mengucapkan salam namun pengucapan dan gayanya dengan gaya nge-rep. “Assalamu alaikum” diucapkan sebanyak tiga kali secara beruntun tanpa jeda di ikuti dengan gerakan kedua tangan yang ditusukkan kedepan secara bergantian. Hahaha….gila ya…
Terkadang dia juga mirip pendekar dari dunia persilatan. Dia mengingatkanku pada dewa arak dalam film silat yang dibintangi Barry Prima “malaikat bayangan”. Buntalan di pinggang, di belakang pundaknya tergantung sebuah tabung bambu yang berisi arak (dalam bahasa inggrisnya sich “baram”). Nah seperti itulah gaya Bu RT kalau mau pergi ke Kampus. Tasnya bergelantung di samping pinggangnya dan sebuah tabung di pundaknya yang berisi gambar (gambar rumah buat dipamerin ke teman-temannya. “woi lo, liat ni, gw jago nge gambar…! Hehehe…). Siap untuk pergi bertempur…
Kegilaannya pada dunia komersial tumbuh sejak dia bertekat ingin jadi orang kaya. Jadi maklum kalau dia rada-rada pelit ama uang. Sebenarnya bukan pelit sich tapi irit. Irit kan salah satu prinsip untuk kaya harta. (pelit ama irit beda-beda tipis lo.. hehehe…) Tapi kalau soal loyalitas jangan pernah diragukan. Karena dia sangat loyal ama teman-temannya. Di minta tolongin apa aja dia mau, selama dia bisa melakukannya maka dia akan ringan tangan akan membantu, bahkan mencabut bulu ketek sekali pun, karena dia berpikir bahwa membantu sesama dalam kebaikan itu adalah ibadah yang nantinya ibadah itu akan di ganjar berupa pahala dari Allah SWT. Sebagai umat islam, Bu RT percaya banget tentang adanya hari akhirat jadi kudu punya tabungan juga buat hari akhirat nanti berupa pahala.
Semoga amal Ibadah Bu RT di terima oleh Allah SWT dan diberi ganjaran pahala yang berlipat ganda. Dan semoga apa yang dicita-citakan Bu RT dapat tercapai. Amin... Hidup Bu RT... Merdeka...
Profil Bu RT
Nama Lengkap: Eva Febriani
Tempat Tanngal Lahir: Pangkalanbun, 15 Februari 1992
Pendidikan: Univesitas Palangkaraya Fakultas Teknik Sipil, angkatan 2010.
Hobby: niaga, belajar, ngumpulin uang yang banyak
Cita-cita : pengen jadi jurnalis
NB: bagi yang kenal dengan Bu RT dan pengen nambahin sesuatu tentang Bu RT, tulis aja di kolom komentar yang ada di bawah posting ini.
Bu RT Komplek KP 165
Reviewed by KOST PUTRI 165
on
December 19, 2011
Rating:
No comments: