Menara III


Menara tiga, inilah kamarku yang kedua setelah kamarku yang dirumah. Menara ini terletak di sudut kiri bagian belakang pagar tembok penjara yang berdiri kokoh dengan ketinggian 4,5 meter dari permukaan tanah.menara ini memiliki luas 2x2 meter dan tinggi dari lantai dari langit-langit kamar sekitar 2,5 meter saja. Diluar kamar terdapat selasar yang mengelilingi ruangan. Selasar ini terbuat dari papan kayu ulin dengan lebar 70 cm. sebagai pengaman, selasar ini diberi pagar yang terbuat dari balok kayu ulin juga. Dinding menara III 80 persennya adalah kaca transparan dan 7 buah daun jendela yang bertumpu pada kusen, ini untuk memudahkan kami mengontrol jalur steril area dari pelarian. Sedangkan 20 persennya adalah beton yang diberi cat putih. Cat putihnya ini bila bergesekan dengan badan maka cat tersebut akan menempel di badan. karenanya itulah akhirnya aku berinisiatif mengecat ulang dinding tersebut dengan cat yang lebih berkualitas. Dinding bagian dalam ruangan aku beri warna abu-abu. Sedangkan dinding luarnya aku beri warna coklat setinggi 70 cm sedangkan bagian atasnya aku pertahankan warna putih, begitupun dengan langit-langit kamar masih tetap warna putih.
Di dalam kamar terdapat kayu yang sudah lapuk menyerupai kursi sebagai tempat sandaran senjata (softgun). Di sudut lain terdapat sebuah jecklistrik lubang 3 yang aku pasang dua tahun lalu. Ini penting karena selain untuk mencharger HT juga untuk mencharger handphon dan laptop sebagai pengusir jenuh dan kantuk. Pada dinding kamar terdapat poster tulisan ayat kursi. Poster ini ditempel oleh salah seorang seniorku yang sangat takut sama hantu. Di atas selasar digantung sebuah lonceng berbahan kuningan yang kami pukul sekitar 15 menit sekali sebagai tanda bahwa petugas menara pegintai masih terjaga. Untuk naik keatas menara kita akan melewati pintu besi dan tangga besi.
Di menara III memang tidak ada yang istimewa namun menara ini bak kamar ke 2 ku setelah kamarku dirumah. Menara III merupakan tempat aku mendapatkan inspirasi/ide-ide dalam merajut masa depanku. Suasana yang tenang, sunyi menjadikan menara III sebagai tempat untuk menyandarkan badan dan pikiranku dari segala persoalan yang kadang membuat beban hidup semakin berat. Menara III tempat aku melumat buku-buku. Mulai dari novel, buku-buku pembangun spiritual, buku biografi, buku pencerahan/ motivasi dan lain-lain. Buku-buku itu lah sebagai penghilang rasa suntuk dan kantuk sekaligus penambah wawasan. Menara III bagiku selalu menyajikan sesuatu ketenangan.
Pada awalnya menara III adalah momok yang menakutkan pada malam hari. Bukan hanya aku tetapi teman-teman yang lain. Ini karena cerita misteri senior kami seputar menara III. Kebanyakan senior kami pernah melihat penampakan. Apakah itu kuntilanak, hantu tanpa kepala, suara derap kaki namun tidak ada orang. Namun bagi aku bukan di menara III nya yang menyeramkan tetapi ketika berjalan menuju ke menara III. Karena ketika aku sudah berada diatas menara, aku merasa tenang. Jalan menuju ke menara III penuh dengan semak belukar diantara pohon pisang dan papaya. Seakan-akan dibalik rerimbunan semak-semak tersebut bersembunyi hantu-hantu yang menyeramkan. Apalagi cerita sekitar menara II yang kami lewati menuju ke menara III. Konon kata senior kami menara tersebut adalah rumahnya para hantu. Memang menara tersebut tidak difungsikan lagi karena kekurangan personil pengamanan. Ketika aku melewati menara II, semua ayat-ayat pengusir hantu aku baca dalam hati. Namun demikian bulu kuduku masih tetap berdiri. Jantungku berdegup kencang. Aku seperti tersengat listrik. Aku merasa tak berkepala. Namun Alhamdulillah aku tidak pernah ditampakkan hal-hal yang menyeramkan seperti yang diceritakan senior kami. 
Karena sudah terbiasa melewati jalanan menuju menara III akhirnya rasa takut itu perlahan-lahan sirna. Apalagi sekarang jalan menuju menara III sangat bersih, tidak ada semak-semak maupun pohon-pohon yang membuat pikiran jadi parno. Menara III kau selalu dihatiku.


Menara III Menara III Reviewed by KOST PUTRI 165 on August 03, 2011 Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.